KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Sabtu, 01 September 2012

Hanya Boleh Bawa Rokok 50 Batang ke Australia

Untuk mengurangi jumlah perokok dan juga menambah pemasukan, mulai 1 September 2012, Australia akan memberlakukan peraturan baru bahwa setiap penumpang yang tiba dari luar negeri hanya diperbolehkan membawa 50 batang rokok (sekitar 2 bungkus). Tindakan ini sudah mendatangkan protes dari pengelola bandara karena peraturan ini dianggap dilaksanakan terburu-buru, sementara penumpang dari Asia masih belum mengetahui adanya peraturan tersebut.

Pengelola bandara mengkhawatirkan adanya antrean panjang di tempat pemeriksaan barang di saat petugas pabean memastikan peraturan baru tersebut dilaksanakan. Penumpang masih boleh membawa rokok dalam jumlah banyak, tetapi mereka harus membayar pajak untuk itu. Bila tidak, maka rokoknya akan disita.

Peraturan sebelumnya—yang sama seperti di banyak negara lain—adalah setiap penumpang boleh membawa 250 batang rokok atau 250 gram produk tembakau. "Para penumpang sudah mengalami penundaan ketika masuk ke Australia di sejumlah bandara internasional karena pengurangan petugas pabean tahun lalu. Sekarang, penerapan pengurangan jumlah rokok yang dibawa malah akan semakin memperparah situasi," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Pengelola Bandara Australia Caroline Wilkie seperti dikutip harian Brisbane Times.

Menurut Caroline Wilkie, penumpang, khususnya dari Asia dan China, tidak mendapatkan banyak pemberitahuan soal ini. "Kami tahu bahwa iklan baru akan disebarkan di China di bulan November, dua bulan setelah aturan ini diberlakukan, dan China adalah salah satu negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia," tambah Wilkie.

Menurut Wilkie, mereka sudah meminta kepada Pemerintah Federal Australia untuk menunda penerapan aturan ini sampai bulan Maret tahun depan. Namun, seruan mereka tidak mendapatkan tanggapan. Wilkie juga menambahkan, penerapan aturan yang tergesa-gesa ini malah memperburuk citra Australia bagi turis asing yang baru datang. Padahal, Australia sekarang sedang gencar melancarkan promosi bagi turis-turis asing, terutama dari China.

"Bandara Australia sudah menanamkan modal miliaran dollar guna meningkatkan kenyamanan bagi penumpang. Inisiatif pemerintah ini akan menimbulkan konsekuensi serius bagi reputasi Australia, dan akan berdampak buruk bagi turis yang akan datang lagi," tambah Wilkie.  

0 komentar:

Posting Komentar