KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Kamis, 05 Desember 2013

Bolehkah Mencabut Uban?

MENCABUT UBAN

Bagi banyak orang, rambut di kepala ibarat sebuah mahkota. Ada kebanggan dan rasa percaya diri yang muncul bila memiliki rambut yang indah. Oleh karena itu, tidak jarang upaya menjaga kesehatan dan keelokan rambut menjadi perhatian serius.

Namun, masalah bisa saja terjadi tatkala rambut putih atau uban muncul. Perasaan risih dan kurang nyaman pun menyergap. Umumnya, tindakan yang dilakukan adalah dengan mencabut uban tersebut.

Mitos pun berkembang, ada yang menganjurkan hal tersebut tidak dilakukan. Sebab, mencabut uban dipercaya justru memperbanyak jumlah uban di kepala. Dicabut satu maka akan tumbuh dua. Benarkah demikian?

Pada dasarnya setiap rambut memiliki akar yang disebut folikel rambut. Folikel ini mengandung melanosit yang menghasilkan melanin. Pada saat sel melanosit tak mampu menghasilkan melanin yang berfungsi sebagai pewarna rambut, maka muncul uban.

Ada banyak faktor mengapa uban bisa tumbuh. Umumnya, saat memasuki usia 40 tahun uban akan mucul karena pada masa itu pigmen rambut berhenti memproduksi warna. Sedangkan jika pada usia di bawah 30 tahun sudah memiliki uban, bisa jadi disebabkan faktor genetik atau gaya hidup yang tidak sehat.

"Asupan makanan, pola makan yang tidak teratur, stres, kelembapan, penggunaan zat kimia berlebihan pada rambut akan mempengaruhi pigmen rambut setiap orang," ujar dr. Fanda Ayyu.

Pada sisi lain, uban akan tumbuh folikel demi folikel. Apabila uban dicabut maka akan digantikan oleh rambut baru dari folikel yang sama. Jumlah folikel pun tidak akan bertambah. Dengan begitu, mencabut uban tidak akan membuat rambut di sekitarnya ikut berubah warna.

"Sebagaimana mestinya rambut hitam tumbuh, begitu juga uban. Bila kita mencabut rambut, tentu kekosongan tempat itu akan diisi oleh rambut lain," terang dia.

Kalau pun muncul uban baru, katanya, waktunya tidak akan berselang lama setelah uban lama dicabut. Hal itu disebabkan adanya masalah pada produksi melanin tadi. Kemungkinan, memang sudah ada beberapa uban lain yang akan tumbuh sebelum tindakan mencabut uban dilakukan.

"Bukan berarti kalau uban dicabut lantas jumlahnya berlipat dan makin banyak," papar dokter yang kini bertugas di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto ini.

Jadi, dia menegaskan, mencabut uban tidak dapat menambah jumlah uban di kepala. Namun, lanjutnya langkah tersebut sebaiknya tidak dilakukan karena dapat merusak akar rambut dan sel saraf kulit.

"Karena dia (uban) tidak rontok dengan sendirinya maka akan berdampak pada pertumbuhan rambut," tukas dokter Fanda.

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar