KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Senin, 02 Juli 2012

Mulai September, Airport Tax Dimasukkan ke Tiket Pesawat

article-image

Pembayaran biaya pelayanan jasa penerbangan atau "passenger services charge" (PSC) atau yang lebih dikenal dengan "airport tax" akan dimasukkan ke harga tiket pesawat dalam tiga bulan mendatang.

"Penerapannya tiga bulan lagi atau September tahun ini," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan ketika dijumpai di kantor pusat PT Surveyor Indonesia Persero, Jakarta, hari ini.

Menurut Dahlan, maskapai pertama yang akan menerapkan sistem ini adalah PT Garuda Indonesia Persero karena sistem teknologi informasi (IT) sudah siap dipadukan dengan sistem milik bandara.

"Garuda sudah siap menyinkronkan sistemnya dengan sistem yang dimiliki bandara," terangnya.

Setelah Garuda, ia mengharapkan maskapai penerbangan swasta nasional turut menerapkan sistem tersebut. Dengan demikian, antrean di bandara dapat berkurang signifikan.

Oleh sebab itu, Garuda Indonesia dan BUMN kebandarudaraan harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai sistem penyatuan tersebut.

"Kalau mereka (maskapai lain) tidak menerapkannya, nanti mereka akan malu sendiri," paparnya.

Dahlan juga mengungkapkan pembayaran "passanger services charge" dianggap sudah primitif yang dimiliki oleh BUMN kebandarudaraan. Untuk itu, Dahlan ingin menghilangkannya dan memasukkannya ke dalam tiket pesawat.

Ia menguraikan seorang penumpang setidaknya melewati tiga antrean, yakni antrean pemindaian barang, "check-in", dan pembayaran PSC. Dengan adanya penyatuan PSC dengan tiket pesawat, maka ia optimistis akan mengurangi antrean di bandara sekitar 50 persen.

"Jadinya, mereka akan antre di 'scan' barang dan 'check-in' saja," tuturnya.

Selain itu, Dahlan tengah menyusun strategi untuk mengurangi antrean saat "check-in". Namun, ia enggan menceritakannya.

Sumber :  Antara

0 komentar:

Posting Komentar