KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Selasa, 03 Juli 2012

Bersebelahan Dengan Mayat Penumpang Tuntut Maskapai Kenya

article-image

APA rasanya duduk bersebelahan dengan sesosok mayat dalam sebuah perjalanan? Mengerikan tentunya. Hal itulah yang dirasakan seorang penyiar radio asal Swedia.

Ia menuntut Kenya Airlines karena telah bersebelahan dengan orang mati dalam penerbangan selama 10 jam. Maskapai itu pun bersedia memberikan ganti rugi.

Lena Patterson, yang bekerja untuk Sveriges Radio di Swedia, adalah penumpang ke Dar es Salaam dari Amsterdam. Kala itu, ia hendak berlibur dengan temannya di Tanzania.

Saat dua kawan itu naik pesawat, Pettersson mengaku ia melihat seorang pria berusia 30-an yang terlihat kurang sehat. "Dia tampak berkeringat dan kejang," katanya. Meskipun pramugari menyadari situasi itu, penerbangan tetap berlangsung.

Sebelum pesawat mengudara, pramugari itu memanggil dokter. Pria tak dikenal itu lalu diberi pijat jantung, tapi meninggal beberapa jam kemudian saat pesawat masih mengudara. Tubuhnya ditutupi dengan selimut dan ditidurkan di tiga kursi di pesawat, seberang lorong dengan Pettersson sampai pesawat mendarat beberapa jam kemudian.

Setelah kembali dari liburan, Pettersson memutuskan untuk meminta ganti rugi dari maskapai tersebut. Setelah berbulan-bulan bertukar e-mail, dia akhirnya mandapatkan ganti rugi sebesar US$713, sekitar setengah dari biaya tiket. "Ini jauh lebih baik. Masuk akal," katanya.

Kematian pada penerbangan memang semakin menjadi hal yang biasa. Pada Mei lalu, seorang pria meninggal di pesawat American Airlines menuju Miami. Pada September, penumpang Jetstar penerbangan dari Singapura ke Auckland pada pukul 11.00 ditawarkan voucher perjalanan US$100 setelah seorang pria tersedak makanan dan meninggal. Tubuhnya dipindahkan ke ruang awak pesawat.

(Huffingtonpost.com/Pri/X-14)

0 komentar:

Posting Komentar