KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Minggu, 05 Mei 2013

Inilah Kekerasan yang Dilakukan Bos "Perbudakan" di Tangerang

Inilah Kekerasan yang Dilakukan Bos "Perbudakan" di Tangerang

Penyakit kulit yang diderita Sukaedi (18), buruh pabrik industri pengolahan limbah menjadi perangkat aluminium terlihat di Polres Kota Tangerang, Sabtu (4/5/2013). Polres Kota Tangerang dan Kontras menggerebek serta membebaskan 34 buruh yang disekap di pabrik wajan di Kampung Bayur Opak RT 03 RW 06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang.

Aparat Polresta Tangerang melakukan rekonstruksi kasus "perbudakan" buruh pada sebuah pabrik limbah Kampung Bayur Opak RT 03 RW 06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang, Sabtu (4/5/2013).

Rekonstruksi tidak dilakukan dilokasi melainkan di halaman Mapolresta Tangerang sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Berdasarkan hasil rekonstruksi adegan "perbudakan" itu, kepolisian menguak perbuatan tidak berperikemanusiaan dan sewenang-wenang yang dilakukan pemilik serta para centeng buruh pabrik terhadap para pekerjanya di sana.

"Pemukulan terjadi sejak awal buruh bekerja di tempat usaha tersebut," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Tangerang Kompol Shinto Silitonga dalam keterangannya kepada Kompas.com, Sabtu (4/5/2013) siang.

Shinto mengatakan, ada 83 adegan rekonstruksi. Empat orang sudah menjadi tersangka dalam kasus tersebut, termasuk si pemilik pabrik, Yuki Irawan (41). Tiga tersangka lainnya adalah Tedi Sukarno (35), Sudirman alias Dirman (34), dan Nurdin alias Umar (25). Apa saja bentuk tindakan tidak manusiawi yang dilakukan para tersangka? Berikut esensi hasil rekonstruksi yang disampaikan Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Shinto Silitonga:

1. Tersangka TS (35) telah melakukan kekerasan fisik terhadap 16 buruh dengan cara memukul dengan tangan, menampar, menendang, menyundutkan rokok, dan siram air panas.

2. Tersangka YI (41) telah melakukan kekerasan fisik terhadap 13 buruh dengan cara menampar, memukul dengan tangan, dan mendorong kepala.

3. Tersangka S alias D (34) telah melakukan kekerasan fisik terhadap 4 buruh dengan cara menampar dan memukul kepala dari belakang.

4. Tersangka N alias U (25) telah melakukan kekerasan fisik terhadap 5 buruh dengan cara memukul dengan tangan, menampar, dan memukul kepala.

Sebelumnya, kepolisian bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) membebaskan penyekapan sekitar 30 buruh pabrik wajan di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak, Tangerang, Banten, Jumat (3/5/2013) sore.

Aktivis Kontras, Syamsul Munir, menjelaskan, awalnya pihaknya menerima pengaduan dari dua orang buruh yang berhasil kabur dari pabrik, yakni Andi (19) dan Junaedi (20). Saat itu, keduanya mengaku diperlakukan tak manusiawi oleh pemilik pabrik. Mereka harus bekerja dari pukul 06.00 WIB sampai tengah malam dengan hanya diberi dua kali makan, bahkan, mereka tak diberi gaji.

Sumber: kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar