KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Senin, 13 Agustus 2012

Saat Stres, Pria Cenderung Suka Wanita Montok?

lustrasi

Saat berada dalam situasi penuh tekanan, kaum pria memandang wanita yang bertubuh besar lebih menarik, demikian hasil temuan sebuah riset. 

Para peneliti Inggris menemukan bahwa pria yang diekspos pada tugas-tugas yang dirancang untuk membuat mereka berada di bawah tekanan lebih menyukai wanita dengan ukuran tubuh bervariasi, tidak hanya yang ramping. Mereka menyimpulkan bahwa stres dapat berfungsi untuk mengubah penilaian terhadap pasangan potensial.

Hasil kerja tim peneliti dari London dan Newcastle itu dipublikasikan dalam jurnal Plos One.

"Ada banyak literatur yang mengatakan bahwa preferensi kita akan indeks massa tubuh (BMI) adalah hal yang baku, tetapi hal itu mungkin tidak benar," kata Dr Martin Tovee, dari Universitas Newcastle kepada BBC.

Dr Tovee dan koleganya, Dr Viren Swami, sebelumnya sudah melakukan penelitian terhadap faktor apa saja yang dapat mengubah preferensi BMI, termasuk kelaparan dan pengaruh media.

Tetapi, melalui riset ini, mereka bertekad untuk menyelidiki apakah perbedaan antarbudaya dalam preferensi ukuran tubuh terkait dengan stres juga direfleksikan dalam situasi stres jangka pendek.



"Jika Anda melihat lingkungan di mana makanan adalah hal yang langka, preferensi orang terhadap ukuran tubuh dalam pasangan potensial ikut berubah. [Preferensi] itu tampak lebih berat dibanding dengan lingkungan di mana ada banyak makanan dan dengan atmosfer yang lebih rileks," jelasnya.

Untuk menyimulasikan situasi peningkatan stres, sekelompok responden pria diposisikan dalam skenario wawancara dan berbicara di hadapan publik dan preferensi BMI mereka dibandingkan dengan grup kendali bebas stres.

Hasilnya mengindikasikan bahwa perubahan dalam "kondisi lingkungan" memicu perubahan preferensi berat badan menjadi lebih menyukai wanita bertubuh lebih berat dan pria menganggap perbedaan ukuran tubuh sebagai sesuatu yang menarik.

Preferensi fleksibel

"Perubahan-perubahan ini relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan lingkungan antarbudaya yang berbeda. Namun, mereka menunjukkan adanya faktor-faktor tertentu yang mungkin bercampur dan menyebabkan perubahan tersebut," kata Dr Tovee.

Riset itu mendukung studi lain yang menunjukkan bahwa persepsi daya tarik fisik berubah dengan tingkat ekonomi dan stres mental terkait dengan gaya hidup.

"Jika Anda mengikuti orang yang pindah dari area minim sumber daya ke area kaya sumber daya, Anda akan menemukan preferensi mereka berubah dalam jangka waktu 18 bulan. Dalam istilah psikologi evolusioner, Anda berusaha menyesuaikan preferensi mereka dengan apa yang berlaku dalam lingkungan tertentu."

Selain itu, para peneliti antusias menekankan bagaimana kondisi lingkungan dapat mengubah persepsi populer akan ukuran tubuh "ideal".

"Preferensi itu bersifat fleksibel. Mengubah media, mengubah gaya hidup Anda, semua itu dapat mengubah ukuran tubuh ideal Anda," kata dia.

Sumber : BBC Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar