KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Jumat, 20 September 2013

Bandara Halim Siap untuk Penerbangan Reguler

Pengamanan sebelum kedatangan Perdana Menteri Inggris, David Cameron di Bandara Halim Perdanakusuma,

Rencana membuat Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur menjadi bandara untuk penerbangan reguler segera terwujud. Menurut General Manager PT  Angkasa Pura II untuk Bandara Halim Perdanakusuma, Chrishadianto, mulai bulan depan bandara sudah siap digunakan.

"Kita ada program revitalisasi terminal yang akan selesai bulan Desember 2013. Tapi  kalau untuk digunakan penerbangan reguler, bulan Oktober–November kita sudah siap," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/9/2013).

Menurut Chris, untuk tahap pertama bandara hanya bisa melayani tiga penerbangan reguler per jam. Hal ini terkait dengan kapasitas ruang tunggu keberangkatan yang masih terbatas. Bandara ini akan dioperasikan selama 16 jam perhari sehingga tiap hari akan bisa melayani 48 kali penerbangan reguler per hari. Selain penerbangan reguler, bandara juga melayani penerbangan carter dan penerbangan VVIP.

Penerbangan reguler ini untuk sementara akan dikhususkan untuk rute domestik. Maskapai yang sudah mengajukan diri untuk memakainya adalah Garuda, Citilink, Lion, Merpati dan Indonesia AirAsia. "Mandala belum kirim surat, tapi sudah bertemu dengan saya," ujar Chris.

Keputusan maskapai mana yang akan bisa memakainya, ada di tangan Ditjen Perhubungan Udara dan PT Angkasa Pura II.

Terkait proyek revitalisasi, pada tahun ini PT AP II menganggarkan dana sebesar Rp 6,7 miliar. Dana sebesar itu untuk merevitalisasi terminal sehingga kapasitasnya mampu menampung 1,2-1,5 juta pergerakan penumpang per tahun.

Untuk jangka panjang, perkantoran yang menempati ruang terminal juga akan dipindahkan. Parkir kendaraan akan diatur pergerakannya. Dan untuk apron juga akan dipisahkan antara pesawat penerbangan reguler dan pesawat carter. "Pihak Damri juga sudah menemui saya. Pokoknya kalau penerbangan regulernya jalan, Damri akan masuk," ujar Chris lagi.

Terkait rencana pengembangan Bandara Halim ini, Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto siap melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan. "Tentu nanti ada rekayasa lalu lintas. Akan dilakukan  antara Dinas Perhubungan dan kepolisian. Pasti ada kemacetan dan kerepotan. Tapi Insya Allah itu sudah dipikirkan," ujarnya.

Menurut Krisdianto, pihaknya juga sudah memikirkan pembuatan jalan baru. Namun semua keputusan terkait hal tersebut ada di Pemerintah Pusat dan manajemen PT Angkasa Pura II.

"Pemprov senang kalau Bandara Halim jadi beroperasi karena akan membawa dampak perekonomian dan  kesejahteraan masyarakat. Misalnya  lapangan kerja baru, minimal untuk parkir dan cleaning service. Tapi memang harus dipikirkan dampak negatifnya seperti  kemacetan itu," ujarnya.

Sumber: kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar