KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Jumat, 17 Februari 2012

Gara-Gara ETS, Harga Tiket Pesawat ke Eropa Naik

Pesawat (Foto:Telegraph)
Pesawat (Foto:Telegraph)

KOMISI Uni Eropa menolak menangguhkan Skema Perdagangan Emisi (Emissions Trading Scheme/ETS). Aturan tetap dijalankan meski ada penentangan keras dari pemerintah dan maskapai penerbangan di seluruh dunia.

Dengan ETS, maskapai penerbangan yang beroperasi di Eropa akan dikenakan biaya bila melebihi batas emisi karbon. Menurut maskapai yang menentang, aturan ini dinilai dapat menghambat kedaulatan nasional. Biaya ini pada akhirnya juga meningkatkan biaya penerbangan yang dibebankan kepada penumpang tanpa memberikan kontribusi positif bagi lingkungan.

Wakil Presiden Komisi Uni Eropa, Siim Kallas, pada sebuah konferensi penerbangan di Singapura mengatakan akan tetap menerapkan Sistem ETS. "Eropa akan menerapkan sistem ETS, walaupun terjadi pertentangan yang akan menimbulkan konflik selama penerapan sistem tersebut. Sistem ini sudah lama ditunggu oleh Uni Eropa untuk mengurangi emisi karbon," kata Siim, seperti dikutip Telegraph, Jumat (17/2/2012).

Sejak diperkenalkannya ETS pada Januari, pemerintah Amerika Utara, India, Rusia, dan China telah menyuarakan penentangan mereka. Bulan ini, pemerintah China melarang maskapai penerbangannya bergabung dengan rencana tersebut. Pekan depan, sedikitnya 27 negara akan bertemu di Moskow untuk membahas pengenalan peraturan penerbangan ini.

ETS diharapkan menekan biaya penerbangan dunia yang mencapai 1 miliar euro tahun ini. Namun karena penurunan tahunan target emisi karbon, biaya bisa meningkat menjadi 2,9 miliar euro pada 2020.

Biaya tambahan ini mengakibatkan harga tiket lebih tinggi dan sejumlah maskapai penerbangan telah menerapkannya. Pekan ini, Etihad Airlines menambahkan USD 3 biaya pada para penumpangnya untuk perjalanan setelah 1 Maret 2012.

Sementara itu, Lufthansa Airlines telah meningkatkan biaya tambahan bahan bakar dari 3 euro menjadi 10 euro sejak diperkenalkannya aturan tersebut. Ryanair juga sudah menambahkan harga tiket per orang pada semua pemesanan.

Sementara di Inggris, tiket pesawat telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menyusul kenaikan tajam pada Air Passenger Duty (APD), yang ketika diperkenalkan pada 1994, disebut sebagai pajak lingkungan.

(okezone)

0 komentar:

Posting Komentar