KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Jumat, 17 Februari 2012

Maskapai Air Australia Terlantarkan Penumpang

Pihak maskapai mengaku tidak ada dana untuk memenuhi kebutuhan operasional

Antrian calon penumpang pesawat terbang (REUTERS/ Tim Chong)

Ribuan calon penumpang maskapai berbiaya murah Air Australia di berbagai bandara terlantar. Pasalnya, maskapai asal Negeri Kanguru itu tidak mengoperasikan armadanya lantaran tidak mampu lagi membayar biaya operasional. Padahal maskapai yang bermasalah itu masih menjual 100.000 tiket untuk penerbangan beberapa hari ke depan, yang tidak akan lagi ada.

Menurut harian The Age hari ini masalah itu membuat banyak calon penumpang Air Australia kesal. Seperti yang terlihat di bandara Phuket (Thailand) dan Hawaii (AS), para calon penumpang Air Australia terpaksa harus antre panjang untuk mendapat tiket maskapai lain. Tidak sedikit yang mengerubungi kantor penjualan tiket maskapai itu untuk menuntut penjelasan maupun kompensasi.

Di Bandara Phuket hari ini, banyak korban Air Australia yang harus membayar lebih dari A$1.000 untuk penerbangan pulang ke Australia melalui Singapura. Seorang calon penumpang bernama Amy Simpson mengaku dia bersama 300-an lainnya terlantar sejak Kamis malam karena pesawat yang seharusnya mengantar mereka ke Melbourne tidak kunjung datang.

"Pesawat itu seharusnya berangkat pukul 19.30, namun pada pukul 18 kami awalnya diberitahu bahwa akan ada penundaan hingga pukul 20 karena gangguan kecil," kata Simpson kepada media online setempat, Phuketwan.

Perempuan 24 tahun itu kian resah setelah hingga Kamis tengah malam pihak bandara memberi tahu tidak ada penerbangan dari Air Australia. Namun Simpson dan temannya hari ini akhirnya bisa mendapat tiket menuju Singapura. 

Banyak calon penumpang seperti Simpson yang harus menginap semalaman di Bandara Phuket tanpa ada kejelasan dari Air Australia. Selain dari Phuket, pesawat Air Australia rute Honolulu - Melbourne juga tidak berangkat karena tidak ada bahan bakar.  

Penjelasan Maskapai

Pihak maskapai, dalam pernyataan resmi, mengaku tidak ada dana untuk memenuhi kebutuhan operasional sehingga pesawat-pesawat mereka tidak bisa berangkat. Calon penumpang yang sudah membeli tiket lewat kartu kredit atau punya asuransi perjalanan akan segera mendapat penggantian. 

"Semalam, pihak perusahaan tidak bisa mengisi bahan bakar untuk pesawat-pesawat di Phuket," kata pengelola sementara Air Australia, Mark Korda, yang dikutip Radio Fairfax. "Dewan Direksi baru menunjuk kami pada Jumat pagi pukul 1.30 dan kami sudah bekerja untuk mengatasi masalah ini," lanjut Korda.

Dia mengungkapkan ada sekitar 4.000 calon penumpang Air Australia di luar negeri yang memegang tiket pulang pergi. Mereka yang terkena dampaknya tertahan di Honolulu dan Phuket.

Air Australia memiliki lima pesawat yang terdiri dari Airbus A330-200 dan A320-200. Maskapai itu melayani penerbangan ke Bali, Phuket, Honolulu dan sejumlah kota di Australia.

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar