KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Kamis, 16 Februari 2012

Mencintai Itu Menyehatkan



Bulan Februari sering dianggap sebagai bulan yang penuh cinta. Mungkin karena di bulan ini terdapat hari kasih sayang alias Valentine. Walau tak semua orang setuju dengan perayaan valentine, tetapi tak ada salahnya mengingat hubungan penuh cinta yang kita miliki. Cinta yang nyata dan membahagiakan.


Cinta bukan hanya membuat hidup lebih bahagia tapi juga menyehatkan dan membuat panjang umur. Faktor lain yang menguatkan perasaan ini antara lain memiliki dukungan dari teman, pekerjaan yang diandalkan, serta keluarga.

"Saya percaya setiap manusia membutuhkan cinta dan hubungan dengan orang di sekitarnya sama pentingnya seperti manusia membutuhkan udara, makanan dan air," kata Dr.Dean Ornish, editor kesehatan dari Huffington Post.

Secara ilmiah bahkan sudah dibuktikan bahwa orang yang kesepian, terasing, dan depresi lebih rentan sakit dan meninggal lebih cepat dibandingkan dengan orang yang memiliki cinta, teman yang bisa diandalkan, dan dukungan orang lain.

Bukan hanya itu, penelitian yang dilakukan tim dari University of Pittsburgh juga menunjukkan wanita yang memiliki kehidupan perkawinan yang membahagiakan lebih kecil risikonya untuk menderita penyakit kardiovaskular dibanding dengan wanita yang menjalani hubungan yang menyebabkan stres.

Sementara itu penelitian dari Universitas Cardiff menunjukkan manfaat dari perkawinan yang penuh cinta. Wanita yang pernikahannya bahagia sebagian besar memiliki kesehatan mental yang baik, sementara pada pria efeknya lebih pada fisik.

Meningkatnya kesehatan fisik para pria menikah itu mungkin disebabkan oleh pengaruh pasangan mereka, baik dalam pola makan atau mengunjungi dokter saat penyakitnya belum berkembang serius.

Ornish juga mengatakan komitmen yang kuat dengan pasangan akan memberikan rasa saling percaya antar keduanya. Hal ini berdampak pada timbulnya rasa aman. Ketika kita merasa aman, kita bisa membuka hati kita seutuhnya pada orang lain, baik secara fisik, emosional, dan spiritual.

"Saat hati kita terbuka penuh kita bisa merasakan manfaat dari keintiman yang menyembuhkan, membahagiakan, memberi kekuatan dan mendatangkan kreativitas," katanya.

Dukungan emosional dari pasangan serta status finansial yang stabil juga disebut para ahli berpengaruh pada usia harapan hidup yang lebih tinggi.

Mereka juga menyatakan orang yang terikat pada satu hubungan yang saling mendukung dan penuh cinta cenderung lebih jarang mengalami kecanduan alkohol atau narkoba. Risiko mengalami depresi juga rendah.

Jadi, jangan remehkan the Power of Love.


(kompas.com)


0 komentar:

Posting Komentar