KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Senin, 22 Oktober 2012

Sunat Pada Perempuan Mengurangi Kualitas Kehidupan Seks


Perbedaan budaya di Afrika memegang peranan dalam pandangan perempuan mengenai kehidupan seks mereka.

Tradisi sunat perempuan yang terjadi di negara-negara di Afrika diyakini tidak dilakukan sesuai dengan standar medis. Akibatnya, praktik sunat perempuan kerap berakhir dengan infeksi.

Menurut penelitian dari Central Manchester University Hospitals, sunat perempuan juga memberikan beberapa efek negatif lain. Perempuan yang menjalani sunat di area klitorisnya cenderung memiliki kehidupan seks yang buruk. Para peneliti menduga, khitan perempuan ini menyebabkan disfungsi seksual. Kemudian, perempuan yang disunat cenderung mengalami komplikasi saat persalinan, inkontinensia (ketidakmampuan menahan kencing), dan kelainan psikologis.

Hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal obstetri dan ginekologi, BJOG, ini memberikan bukti-bukti mengenai kaum perempuan Afrika yang pindah ke Inggris. Saat mengukur persepsi mengenai kehidupan seks para perempuan tersebut, peneliti mendapati bahwa skala mereka 30 persen lebih rendah.

"Studi ini menunjukkan efek sunat perempuan yang dapat diukur terhadap kesehatan psikologis mereka dalam konteks kualitas kehidupan seksual mereka," demikian tulis kepala peneliti Dr Stefan Andersson dari Central Manchester University Hospitals.

Penelitian ini melibatkan 110 perempuan asal Somalia, Sierra Leone, dan Nigeria, yang bermigrasi ke London, Inggris. Dari jumlah tersebut, 73 di antaranya sudah dikhitan. Sulit mengetahui apakah mereka mengalami kehidupan seks yang buruk hanya dari fisiknya. Lagipula, menurut Andersson perbandingan antara perempuan yang disunat dan yang tidak disunat ternyata tidak sempurna.

Kebanyakan perempuan yang disunat ternyata datang dari Somalia, di mana praktik sunat perempuan sangat umum terjadi. Sedangkan di Nigeria, gadis-gadis yang menjalani sunat relatif sedikit. Dengan demikian, Andersson menyimpulkan bahwa perbedaan budaya memegang peranan dalam pandangan perempuan mengenai kehidupan seks mereka.

Diperkirakan ada 130 juta perempuan di seluruh dunia yang menjalani sunat perempuan. Praktik yang sudah berjalan selama berabad-abad ini dilakukan dengan membuang sebagian atau seluruh bagian klitoris dan labia pada alat kelamin gadis remaja, dan kadang-kadang, pemotongannya mendekati pembukaan vagina. Praktik ini masih dilakukan di beberapa negara, terutama di Afrika pinggiran Sahara.

Temuan tim Andersson ini sejalan dengan fakta mengenai peluang hidup kaum perempuan. Dengan semakin banyaknya perempuan yang bermigrasi dari Afrika, dokter-dokter di negara-negara seperti Inggris diharapkan dapat membantu mengatasi konsekuensi dari praktik tersebut.

Sumber: Reuters

0 komentar:

Posting Komentar