KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Minggu, 04 November 2012

Cinta Membuat Dua Otak Anak Ini Beda


Otak anak berusia tiga tahun.

Ini adalah gambar otak dari dua orang anak berusia 3 tahun. Mengapa yang satu tampak lebih besar dari yang lain? Penyebabnya adalah faktor perhatian dan kasih sayang. Anak dengan otak yang lebih besar mendapatkan kasih sayang dari orang tua, sedangkan yang otaknya kecil ditelantarkan.


Seperti yang dimuat dalam jurnal the Proceedings of the National Academy of Sciences Early Edition, pakar ilmu saraf yang meneliti otak ini menyatakan perbedaan keduanya sangat mengejutkan. Otak berukuran kecil di sebelah kanan begitu berbeda, di mana banyak area pada otak yang hilang dibandingkan yang kiri.

Anak dengan otak sebelah kanan bukan tidak mungkin akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang cerdas, kurang berempati, cenderung rentan kecanduan dan terlibat kejahatan. Anak dengan otak kecil juga cenderung akan menjadi beban orang lain dan mengalami problem kesehatan mental dan fisik yang serius di kemudian hari.

Apa yang menyebabkan perkembangan kedua otak anak usia tiga tahun ini begitu berbeda?

Menurut analisa para ahli, penyebab utamanya adalah cara mereka diperlakukan orang tua. Anak yang pertumbuhan otaknya maksimal selalu mendapat perhatian dan kasih sayang dari ibunya. Sedangkan anak dengan ukuran otak yang menciut kerap diabaikan dan disakiti. Perbedaan perlakuan ini menjelaskan mengapa ada anak yang otaknya berkembang secara optimal, sedangkan anak yang lain tidak.

Profesor Allan Shore dari University California Los Angeles Amerika Serikat yang meneliti masalah ini menyatakan, pertumbuhan sel otak dipengaruhi oleh interaksi antara bayi dan pengasuh utamanya dalam hal ini seorang ibu.  "Pertumbuhan sel otak bayi membutuhkan interaksi positif antara bayi dan ibu.  Perkembagan sirkuit serebral tergantung pada hal tersebut," ujarnya.

Shore menekankan, jika seorang bayi tidak diperlakukan dengan baik pada dua tahun pertama kehidupannya, maka gen-gen yang bertanggung jawab untuk beragam aspek fungsi otak seperti kecerdasan tidak akan berfungsi dan bahkan tidak eksis.

Hal ini tentu memunculkan kekhawatiran serta implikasi yang menimpa pada anak-anak yang diabaikan orang tua pada dua tahun di awal kehidupannya. Semakin parah anak tersebut ditelantarkan orang tua, maka semakin nyata dampak kerusakan yang akan muncul.

Gambar perbedaan otak ini juga memunculkan kekhawatiran akan adanya siklus penelantaran anak-anak. Pasalnya, mereka yang ditelantarkan orang tuanya semasa kecil cenderung mengalami hambatan perkembangan otak, sehingga mereka pun cenderung melakukan hal yang sama pada anak-anak mereka.

Namun begitu, riset di AS menunjukkan bahwa siklus ini dapat diputus. Syaratnya perlu ada penanganan secara dini dan dukungan  penuh dari keluarga.

Seperti dilaporkan laman Neurosciencenews.com, riset ini adalah yang pertama menunjukkan bagaimana perubahan pada daerah penting dari otak anak berkaitan dengan pola asuh seorang ibu. Anak-anak yang mendapatkan perhatian penuh dari ibu pada awal kehidupannya cenderung memiliki otak dengan ukuran hippocampus, yang lebih besar. Hippocampus adalah bagian otak yang penting dalam pengaturan fungsi belajar, mengingat dan respons terhadap stres. 

Sumber :Telegraph

0 komentar:

Posting Komentar