KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Sabtu, 17 Maret 2012

Cara Ampuh Menghentikan Ketergantungan Rokok



Canterbury
-- Poster yang menerangkan bahaya merokok ternyata tak membuat perokok berhenti mengisap asap. Tapi justru kecaman dan permusuhan dari orang lain yang membuat perokok kapok.

Pada 2008, Inggris menjadi negara pertama di Eropa yang mengharuskan ditempelkannya foto dampak negatif merokok. Kebijakan ini ditempuh dengan asumsi unsur ketakutan mampu menggugah perokok berhenti merokok.

Dua ahli psikologi dari Canterbury Christ Church University, Inggris, Masi Noor dan Caroline Wood, tak sependapat mengenai asumsi tersebut. Mereka merancang eksperimen dengan pendekatan banyak model. Dalam eksperimen ini, mereka menerapkan faktor-faktor yang selama ini membuat perokok berpikir ulang untuk meneruskan kebiasaan mengisap asap.

Terdapat empat faktor yang dianggap membuat kapok perokok. Pertama, rasa takut yang dihadirkan bersama poster peringatan bahaya rokok dan ancaman kematian yang menyertainya. Kedua, pemrosesan informasi, menyangkut apakah seseorang terpengaruh oleh informasi. Ketiga, sifat munafik orang yang melakukan kampanye antirokok. Keempat, keinginan seseorang mencapai tujuan tertentu.

"Pendekatan multimodel adalah yang pertama. Hasilnya bisa jadi bahan pertimbangan kampanye berhenti merokok," ujar Wood melalui siaran pers, Kamis, 15 Maret 2012.

Setelah mengutak-atik empat faktor tersebut, psikolog sampai pada satu kesimpulan, yaitu perokok berhenti merokok jika mendapat perilaku negatif dari orang di sekitarnya.

"Eksperimen memperlihatkan rasa ingin berhenti merokok timbul dari keluhan orang lain atas perilaku perokok," kata Noor.

Sumber : tempo.co

Kampanye antirokok yang disampaikan melalui poster memang tak berpengaruh banyak bagi perokok. Namun psikolog menilai langkah ini cocok untuk pencegahan. Anak muda dan orang belum merokok cenderung berpikir ulang untuk memulai membeli dan mengisap rokok setelah melihat poster menyebutkan racun berbahaya yang terkandung di dalam rokok.

0 komentar:

Posting Komentar