KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Kamis, 01 Maret 2012

Obesitas Justru Menguntungkan di Usia 85 Tahun



Obesitas kini sudah menjadi permasalahan global. Berbagai riset menunjukkan adanya hubungan antara obesitas dan peningkatan risiko penyakit seperti jantung, hipertensi, diabetes dan stroke. Bahkan sebuah studi mengklaim obesitas sebagai salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.


Meskipun obesitas dapat meningkatkan risiko kematian dini, yakni memangkas harapan hidup antara 6-7 tahun dari umur seseorang, tetapi para ilmuwan dari Tel Aviv University di Israel justru berkata sebaliknya. Mereka mengatakan, risiko kematian pada penderita obesitas  justru menjadi lebih kecil bila mereka melewati usia 85 tahun.

Peneliti beralasan bahwa kelebihan lemak justru memberikan efek perlindungan dan mengurangi risiko kematian bila dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal. Penelitian diterbitkan dalam Journal of Aging Research.

Terkait temuan tersebut, Prof Jiska Cohen-Mansfield dan Rotem Perach dari Herczeg Institute on Aging dan Sackler Faculty of Medicine menjelaskan bahwa ketika seseorang mencapai usia yang sangat tua, beberapa faktor yang mempengaruhi mortalitas pada orang yang lebih muda mungkin tidak lagi signifikan pada orang lebih tua.

Menurut peneliti, orang yang lebih berat memiliki risiko lebih rendah terkena osteoporosis, yang dapat menurunkan insiden jatuh dan cedera. Orang dengan obesitas juga menyimpan energi lebih banyak pada tubuhnya saat sedang mengalami trauma atau stres, atau memperpanjang masa penurunan berat badan yang disebabkan oleh penurunan nafsu makan, di mana umumnya dialami oleh orang-orang yang hampir mati.

Temuan ini secara konsisten menunjukkan bahwa orang yang kekurangan berat badan di usia tua memiliki risiko kematian lebih tinggi. Tapi sampai sekarang, dampak perlindungan dari obesitas pada kematian untuk kelompok usia yang sama masih terus ditelusuri.

Dalam risetnya, peneliti mengumpulkan data dari Cross Sectional dan Longitudinal Aging Study (Calas), yang melibatkan 1.349 orang berusia 75-94 tahun. Peserta diminta menjawab pertanyaan tentang tinggi dan berat badan, usia, gender, keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi, dan riwayat merokok. Dua dekade setelah data pertama kali dikumpulkan, para peneliti menyelesaikan analisis mortalitas pada sampel asli. Selama 20 tahun, 95 persen dari peserta diketahui meninggal, dan hanya 59 peserta yang masih bertahan hidup.

Prof Cohen-Mansfield mencatat bahwa obesitas terus menjadi prediktor kematian bagi mereka yang berusia 75-84 tahun. Tetapi melewati usia 85, peserta yang berada di kategori obesitas justru berada pada risiko kematian lebih rendah dari rekan-rekan mereka yang mengalami kekurangan berat badan mereka.

Peneliti mengatakan, selama ini kebanyakan orang gemuk (obesitas) meninggal lebih dini dikarenakan penyakit terkait obesitas. Tetapi, mereka (orang dengan obesitas) yang dapat bertahan hidup sampai usia lanjut, justru bisa menjadi lebih kuat.

Meskipun temuan ini mengejutkan, Prof Cohen-Mansfield menerangkan bahwa obesitas hanya memiliki efek perlindungan ketika seseorang berada pada risiko kematian, tetapi belum tentu kualitas hidupnya baik.

"Meskipun orang gemuk di atas usia 85 tahun memiliki risiko kematian lebih rendah, tapi mereka lebih berisiko menderita penyakit lain terkait obesitas," katanya.

"Ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti nyeri, penyakit ganda, dan mobilitas," tutupnya.


Sumber : EurekAlert

0 komentar:

Posting Komentar