KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Minggu, 11 Maret 2012

Rano Karno Menangis


Wakil Gubernur Banten, Rano Karno (kanan), menunjukkan foto putranya, Raka Widyarma, yang disimpan di ponsel kepada para wartawan dalam jumpa pers di kediamannya di kawasan Cinere, Sabtu (10/3/2012) malam. Didampingi ayah kandung Raka, Piter Hidayat (kiri), Rano menceritakan perihal peristiwa penangkapan Raka oleh polisi terkait kepemilihan pil ekstasi

JAKARTA, Wakil Gubernur Banten Rano Karno membenarkan bahwa putra angkatnya Raka Widyarma ditangkap aparat Polres Bandar Udara Soekarno-Hatta karena kedapatan memesan lima butir ekstasi dari Malaysia. Ia menuturkan, penangkapan Raka dilakukan pada Selasa (6/3/2012) di kontrakannya di Bintaro. Rano tak kuasa menahan air matanya.

Sebenarnya malu, seorang Wagub menangis seperti ini. Tapi ini perih. Kebetulan ini anak saya.

"Raka, anak saya ditangkap di rumah kontraknya Bintaro, dibawa dan ditahan di Polres Bandara Soekarno Hatta. Saya kecewa dan marah. Saya menyimpan ini selama beberapa hari dan menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan ini. Tapi, inilah situasinya, anak saya memang pernah memakai obat-obatan," ujar Rano berusaha menahan tangis saat jumpa pers di rumahnya di Cinere, Jakarta Selatan, Sabtu (10/3/2012) malam. Ia didampingi ayah kandung Raka, Piter Hidayat.

Saat penangkapan Raka, Rano menyatakan ia sedang berada di Serang untuk tugas kantornya. Ia baru bisa menjenguk Raka hari ini, saat mendapat kesempatan berlibur. Rano mengaku anaknya memang pernah memakai obat-obatan, karena depresi sejak dulu.

Raka sering diejek karena ia bukan anak kandung Rano. Raka, kata Rano, menderita penyakit bipolar, mudah sedih. Emosinya labil dan mudah stres. Dokter pernah memberikan obat khusus baginya, tapi Rano tak menyangka jika Raka kemudian juga mengkonsumsi narkoba.

"Dia pernah mengkonsumsi. Tapi saya tidak tahu apa jenisnya, dan saya tahunya obat dokter. Saya tidak tahu kalau mungkin dia menggantinya dengan obat-obatan lain. Saya tidak bisa memantau anak saya 24 jam. Dia stres sejak dulu, karena diejek. Karena itu dia harus konsumsi obat dokter, karena mudah stres," terang Rano.

"Sebenarnya malu, seorang Wagub menangis seperti ini. Tapi ini perih. Kebetulan ini anak saya. Biarkanlah anak saya menjadi contoh. Saya kecewa, tapi saya harus tegar karena ini proses dewasa untuk anak saya juga," sambung meneteskan airmata.

Dalam jumpa pers ini, Rano juga sempat menunjukkan foto ia bersama anaknya saat berkunjung ke dalam tahanan. Ia mengatakan, Raka dalam keadaan sehat setelah ditahan sejak Selasa lalu.

"Anak saya, saya harapkan dalam kondisi sehat terus di sana. Hadapi semua ini dengan ikhlas dan tawakal, Nak. Dia minta maaf dan dia menyesal tidak mendengar omongan saya. Dia baru tahu Bapak-nya orang besar setelah dikejar-kejar media karena peristiwa ini. Tapi, saya bilang, Raka, jangan minta maaf pada saya. Saya yang salah karena mungkin saya tidak punya banyak waktu untuknya," tutur Rano.

(kompas.com)

0 komentar:

Posting Komentar