KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Sabtu, 17 Maret 2012

Yenny Wahid Prioritaskan Keluarga

Yenny Wahid ternyata punya trik sendiri untuk menyeimbangkan karier politiknya dengan keharmonisan rumah tangganya.


Problematika yang sering dialami oleh ibu bekerja adalah menyeimbangkan peran dalam karier dan keluarga. Sebagian perempuan cenderung mengutamakan pekerjaan dan menyisihkan kepentingan keluarga. Bukankah dengan bekerja kita dapat membantu menambah penghasilan untuk keluarga?

"Hal ini tidaklah sepenuhnya salah, karena sejujurnya memang sangat berat untuk bisa bersikap adil pada dua hal ini. Namun yang harus diingat adalah karier dan keluarga bukanlah pilihan, karena kedua hal ini bisa diseimbangkan satu sama lain," ungkap Yenny Wahid, Direktur Wahid Institute, dalam acara "The Path Forward" untuk menyambut Hari Perempuan Internasional di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Yenny, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar karier dan keluarga bisa berjalan beriringan dan saling mendukung satu sama lain.

1. Perempuan punya banyak kemudahan
Zaman sekarang, sebenarnya perempuan sudah banyak mendapatkan berbagai kemudahan untuk bisa menjalankan karier dan keluarga semaksimal mungkin. "Perempuan bekerja di Indonesia lebih beruntung dibanding perempuan di Amerika, karena kita mendapatkan kemudahan dengan adanya pekerja rumah tangga yang siap membantu kita kapan saja," tukas Yenny.

Adanya pekerja rumah tangga sebenarnya sudah cukup membantu kita mengatasi kerepotan rumah tangga, seperti memasak, mencuci piring, membersihkan rumah, sampai menjaga anak ketika kita sedang sibuk bekerja. Namun yang harus dipahami adalah, pekerja rumah tangga hanya sebatas membantu meringankan tugas kita di rumah, dan bukan untuk mengambil alih tugas Anda, terutama sebagai orangtua yang menjaga anak-anak.

"Manfaatkan kemudahan ini untuk meringankan tugas Anda sebagai ibu rumah tangga," sarannya.

2. Tentukan prioritas
Kita memang tidak perlu memilih antara karier dan keluarga, tetapi kedua hal tersebut perlu diseimbangkan. Yang kita perlukan adalah menentukan mana yang harus diprioritaskan dibandingkan yang lain. "Sebagai seorang ibu saya lebih memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan. Kedua-duanya sama pentingnya, namun  keluarga adalah prioritas," beber Yenny.

Mana yang harus diprioritaskan tentu berbeda antara satu orang dengan yang lain, karena setiap orang memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda-beda. Prioritas pun sebenarnya bisa fleksibel berdasarkan kondisi yang dialami saat itu. Misalnya ketika diharuskan lembur, maka Anda bisa sedikit mengorbankan waktu untuk tidak menemani anak tidur. Namun, jangan lupa meminta suami atau anggota keluarga yang lain untuk menggantikan tugas Anda menemani anak tidur, dan  "membayarnya" di lain waktu.

3. Dukungan suami
Ketika sudah menikah dan berkeluarga, Anda bukan lagi orang yang bebas dan bisa memutuskan segala sesuatunya sendiri, termasuk dalam hal pekerjaan. Sebaiknya minta dukungan dari suami untuk setiap hal yang Anda lakukan. "Dukungan suami akan sangat dibutuhkan, karena suami adalah partner yang diharapkan bisa selalu mendukung dan mem-back-up kita," tukasnya.

Dengan dukungan suami, peran sebagai ibu bekerja dan ibu rumah tangga akan lebih mudah dijalani. Karena suami bisa membantu meringankan tugas kita ketika kita sedang membutuhkan bantuan. Meski perempuan punya sifat multitasking, namun suatu saat kita tetap membutuhkan bantuan dari orang lain, terutama dari suami sebagai partner dalam hidup berumah tangga. Dukungan suami dalam karier juga dirasakan oleh Yenny sebagai salah satu cara untuk meningkatkan emotional bonding antara suami istri.

(kompas.com)


0 komentar:

Posting Komentar