KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Kamis, 21 Maret 2013

Bos Google: Soal Revolusi Media Sosial, Saya Telat


"Padahal, itu salah satu tanggung jawab pribadi saya," ujar Schmidt.

Eric Schmidt
Eksekutif Google Eric Schmidt mengaku telah menyesal terlambat datang di revolusi media sosial, setelah hampir sepuluh tahun menjadi CEO perusahaan Google.

Namun, pria yang telah mengundurkan diri dari kursi CEO Google pada tahun 2011 itu mengatakan sangat bangga dengan prestasi Google dalam satu dekade terakhir.

"Sumber rasa bangga saya adalah kekuatan informasi yang meningkat sangat dramatis. Anda benar-benar merasa hidup ketika sudah memberikan jawaban atas pertanyaan orang lain," kata Schmidt, dilansir CNBC News, 21 Maret 2013.

Schmidt mengakui kesalahan terbesarnya adalah tidak jeli melihat revolusi media sosial yang terjadi begitu cepat. "Padahal, itu adalah salah satu tanggung jawab pribadi saya," ujarnya.

Kendati Google Plus (Google+) telat datang ke industri media sosial, tapi menurutnya, sudah sangat baik dan siap untuk bersaing.

"Google Plus akan memberikan jalur untuk interaksi antarmanusia. Dan itu menjadi sangat penting untuk menaikkan ranking Google sebagai mesin pencari. Saya pikir sangat penting bagi Google untuk menjadi pemain di semua teknologi Internet," ungkap Schmidt.

Saat ini, ada empat besar perusahaan yang sedang bertarung dalam industri teknologi. Selain Google, ada Facebook, Amazon, dan Apple.

Apple terancam dengan keberadaan Android, Amazon memiliki rival sendiri di arena e-commerce. Sementara Google harus melawan Microsoft, dan Facebook harus bertarung dengan Google Plus.

"Kunci dari kemenangan sebuah perusahaan adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam berinovasi untuk mempermudah penggunaannya bagi masyarakat," kata Schmidt.

Masa depan Google

Berbicara masa depan perusahaan yang membesarkannya, Schmidt terus berkomitmen terhadap pentingnya sebuah Internet yang terbuka dan bisa diakses siapa saja. Ini terkait dengan perjalanan bulan Januari kemarin ke Korea Utara.

"Sangat wajar seorang politisi hanya ingin berita yang baik tentang dirinya," ujar Schmidt. Tapi, Internet mengharuskan seorang presiden menjalani pemerintahannya secara terbuka. Kepala negara harus memberitahukan apa yang sedang dilakukan pada rakyatnya. Itu bentuk dari demokrasi.

Pada kesempatan itu, Schmidt menyatakan, bahwa masa depan Google akan terus cerah. "Ini terjadi karena dua faktor, Android dan Google Glass," ujar Schmidt.

Namun ia masih belum yakin apakah orang-orang nantinya akan mengadopsi Google Glass. "Tapi, perilaku manusia terus berubah. Mungkin di masa depan orang-orang membutuhkan satu aplikasi yang bisa menunjang semua kebutuhannya, seperti yang ditawarkan pada Google Glass," tutup Schmidt.

Sumber: VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar