KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Jumat, 13 April 2012

Ini Perbedaan Gempa Aceh Tahun 2004 dengan Tahun 2012

Ilustrasi warga mengungsi Masjid Baiturrahman Banda Aceh (Foto: Reuters)
Ilustrasi warga mengungsi Masjid Baiturrahman Banda Aceh (Foto: Reuters)

Gempa berkekuatan 8,5 Skala Richter di Aceh pada Rabu 11 April lalu, menjadi sorotan para ahli. Secara magnitude, gempa ini merupakan yang terbesar pascagempa dahsyat 9,1 SR yang mengguncang Aceh pada akhir 2004 lalu.
 
Meski demikian gempa yang bertitik pusat di barat daya Kabupaten Simuelue, Aceh, itu tidak menimbulkan kerusakan masif, seperti terjadi pada gempa dan tsunami 2004.

Saat gempa 2004, bumi Serambi Mekah itu luluh lantak, ratusan ribu orang tewas. Lalu timbul pertanyaan, mengapa gempa besar kali ini tidak merusak?

Peneliti Bidang Dinamika Bumi dan Bencana Alam Pusat Penilitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nugroho Hananto. Menurut Nugroho, gempa pada 11 April sore terjadi di kedalaman 10 hingga 30 kilometer di oceanic basin atau kerak samudera yang jaraknya sekira 120 kilometer luar zona subduksi di Sumatera. Zona subduksi adalah pertemuan lempeng Indoaustralia dan lempeng kontinental Eurasia.

Dia menambahkan, gerak gempa pada 11 April lalu bersifat bergeser bukan turun-naik, meskipun ada beberapa komponen yang turun.

"Sehingga tidak membuat tsunami besar," ungkap Nugroho.

Karena di zona subduksi, energi gempa harus melewati banyak material dasar laut termasuk meloncati zona subduksi.

Energi gempa tersebut melewati batuan yang memiliki daya antar energi berbeda, sehingga gelombang gempa bisa diserap. Karena energi lebih banyak diserap material di bawah laut sehingga getaran gempa pada 11 April 2012 lalu tidak sebesar gempa 2004.

Sampai di daratan, lanjut dia, kekuatannya diperkirakan sebesar IV MMI.

Sebaliknya, jika media atau energi gempa tidak terhalang material seperti bebatuan keras, energi gempa akan dirasakan sangat kuat.

Dia melanjutkan, energi gempa di kerak samudera melewati jalan berbeda-beda. Gempa harus masuk ke dalam zona subduksi berupa remukan sedimen, batuan kerak samudra, sehingga bisa jadi meredam getaran yang dirasakan.

Sedangkan jarak pusat gempa dari muka subduksi mencapai 120 kilometer.

"Gempa 11 April selain jauh juga ada faktor lain yang memperlemah energi. Energi gempa 11 April berhenti di muka subduksi itu," jelasnya.

Karena itu Nugroho berkesmpulan, gempa pada 11 April berbeda dengan kasus pada 2004 yang terjadi di megathrust dalam zona subduksi 30 kilometer di bawah laut.

"Jadi yang kita bicarakan dua kasus berbeda. Antara April 2012 dan gempa Aceh 2004 itu dalam dua sistem berbeda," tegasnya.

Dampak jangkauan juga berbeda. Pada 2004 MMI dan tsunami yang terjadi sangat besar hingga pulau Andaman di Samudera hindia.

Energi gempa Aceh 2004 menjalar lewat patahan-patahan yang kuat sehingga menghasilkan MMI hebat. Meski getaran sudah menjangkau 1.300 meter dari titik pusat gempa, energinya tetap masih kuat.

Patahan tersebut, jelas dia, disebut West Andaman Fault yang mengarah ke utara. Pascagempa 2004, LIPI mencatat kegempaan susulan hingga tiga bulan kemudian, meski hanya berskala kecil.

Dia meyakini dengan peristiwa gempa 11 April lalu membuktikan, sumber gempa di Aceh tidak hanya satu. Kerak samudera juga berpotensi menyebabkan gempa besar meskipun dampaknya relatif kecil di daratan.

Namun dari mana pun sumber gempanya, masyarakat diimbau tetap waspada. Menurutnya mengukur kekuatan getaran gempa tidak bisa hanya dengan berpatokan jauh atau tidaknya titik pusat gempa dengan daratan.

"Masih ada potensi gempa lain yang mungkin kita belum kenal. Masyarakat harus patuh pada otoritas yang ada dan tetap waspada," pungkasnya.

(okezone.com)

0 komentar:

Posting Komentar