KELOLA BISNIS TIKET DARI RUMAH ANDA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Berapa Potensi Pendapatan Anda??

Potensi penghasilan yang bisa anda hasilkan bernilai milyaran rupiah setiap bulan untuk selamanya. Selama industri penerbangan masih tetap ada, dan ada orang yang membeli tiket, maka anda akan tetap mendapatkan komisinya.

Siapa Saja Yang Bisa Bergabung??

Siapapun diri anda, anda bisa bergabung dan memanfaatkan Bisnis Tiket Pesawat. Jika anda termasuk dalam kategori orang-orang di bawah ini, maka bisnis ini sangat cocok untuk anda.

  1. Sekretaris, yang sering diminta tolong oleh pimpinan perusahaan untuk mencarikan tiket pesawat.
  2. Public Relation, Protokoler, HRD, Marketing yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dan berhubungan dengan banyak orang.
  3. Mahasiswa yang ingin berlatih untuk berusaha, berhubungan dengan banyak orang, mandiri secara finansial dan tidak menggantungkan biaya dari orang tua.
  4. Karyawan yang ingin menambah penghasilan bahkan bermimpi memiliki kebebasan finansial.
  5. Penganggur yang tidak memiliki aktifitas namun tidak ingin waktunya sia-sia.
  6. Pencari Peluang yang selalu membuka mata dan telinga untuk meningkatkan taraf hidupnya.
  7. Semua orang yang ingin berhasil, berlatih berusaha, berlatih menjadi pengusaha dan tidak ingin menjadi kuli bagi orang lain.

Apakah anda sudah siap untuk Bergabung??

Bergabung? silahkan klik disini

Kamis, 26 April 2012

Jika Ingin Seks Prima, Hindari "Fast Food"


Masyarakat harus menghindari menyantap makanan cepat saji (fast food) jika menginginkan kesehatan terjaga secara prima, termasuk secara seksual, kata androlog Universitas Diponegoro Semarang Profesor Susilo Wibowo.

     
"Masyarakat Indonesia ini pola pikirnya justru berbalik dengan masyarakat negara modern. Di saat masyarakat barat mulai kembali menyantap makanan tradisional, masyarakat kita justru menggemari fast food," katanya di Semarang, Jumat (19/4/2012).
     
Menurut dia, masakan-masakan ala modern seperti "fast food" dan "junk food" yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat Barat sebenarnya dapat memicu berbagai problem kesehatan antara lain kolesterol, jantung, diabetes, dan stroke. Akan tetapi, kata dia, pola makan masyarakat Indonesia saat ini justru menggemari menyantap sajian semacam itu.
     
"Dan alangkah ironis kebiasaan itu menurun pada anak-anaknya yang dibiasakan menyantap masakan cepat saji dan instan," katanya.
     
Susilo, yang juga mantan Rektor Undip itu menjelaskan, kebiasaan menyantap masakan cepat saji dapat menyebabkan kegemukan termasuk pada anak-anak. Kemudian dari kegemukan dapat memicu munculnya berbagai penyakit seperti kolesterol dan hipertensi.
     
"Berbagai penyakit itu akan memengaruhi pembuluh darah yang membuat aliran darah tidak lancar ke seluruh tubuh, termasuk ke alat fungsi seksual sehingga menyebabkan gangguan fungsi seksual seperti disfungsi ereksi," katanya.
     
Ia mengharapkan, masyarakat segera sadar dengan kebiasaan buruknya menyantap makanan cepat saji dan kembali ke makanan-makanan tradisional seperti bayam, kacang-kacangan, asparagus, beras, kedelai, dan ikan.
     
"Jangan ikut-ikutan gaya masyarakat barat yang gemar mengonsumsi 'fast food'. Mereka sendiri kini mulai sadar dengan dampak kesehatan banyak mengonsumsi 'fast food' dan beralih ke makanan-makanan tradisional," katanya.
     
Susilo yang pernah menjabat Ketua Umum Perkumpulan Andrologi Indonesia (Pandi) itu mengaku heran dengan masyarakat Indonesia yang justru membiasakan anak-anaknya menyantap "fast food", padahal makanan itu tidak menyehatkan.
     
"Ya mungkin mereka belum sadar dampaknya bagi kesehatan, karena itu masyarakat harus disadarkan. Di saat masyarakat Barat mulai beralih ke makanan tradisi Timur, kita justru mengikuti kebiasaan masyarakat Barat," kata Susilo.

 Sumber : ANT


0 komentar:

Posting Komentar